BAB XI
Memahami
Layanan- layanan ISP
PROTOCOL SEBUAH ISP
Apa itu
Protokol Jaringan Komputer?
Protokol
jaringan komputer adalah suatu cara komunikasi antarkomputer sehingga dapat
saling bertukar informasi dengan benar. Terdapat dua bagian protokol dalam jaringan,
yaitu protokol penghubung antar peralatan jaringan yang mengatur bentuk dan
jenis data yang dikirim, menentukan besaran listrik yang digunakan, jenis kabel
dalam proses transmisi data, dll. ,dan protokol kedua adalah protokol dari
sistem operasi yang digunakan, seperti Netware yang menggunakan IPX/SPX,
Microsoft dengan NetBEUI, protokol standar Internet yang memakai TCP/IP, dll.
1. DNS
Sistem Penamaan Domain : SNR,
atau dalam bahasa Inggris: Domain Name System(DNS)
adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama
domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed
database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap
server transmisi surat (mail exchange
server) yang menerima surel (email)
untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web
menjadi alamat internet.
DNS
menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras
komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan
dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan
nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL)
dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya
adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna
mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke
alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
2. DHCP
Dynamic Host
Configuration Protocol adalah
protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan
pengalokasian alamat IP dalam satu
jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan
alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan
lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain
alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP
didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet
Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap
Protocol (BOOTP).
3. SMTP
Simple Mail
Transfer Protocol (SMTP) adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengirimkan
pesan e-mail antar server, yang bisa dianalogikan sebagai kantor pos. Ketika
kita mengirim sebuah e-mail, komputer kita akan mengarahkan e-mail tersebut ke
sebuah SMTP server, untuk diteruskan ke mail-server tujuan.
Mail-server
tujuan ini bisa dianalogikan sebagai kotak pos di pagar depan rumah kita, atau
kotak PO BOX di kantor pos. Email-email yang terkirim akan
"nongkrong" di tempat tersebut hingga si pemiliknya mengambilnya.
Urusan pengambilan e-mail tersebut tergantung kapan di penerima memeriksa
account e-mailnya.
4. POP
POP3 (Post
Office Protocol version 3) adalah protokol yang digunakan untuk mengambil
surat elektronik (email) dari server email.
Protokol ini
erat hubungannya dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP berguna untuk
mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke server.
Protokol
POP3 dibuat karena desain dari sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya
server surat elektronik yang menampung surat eletronik untuk sementara sampai
surat elektronik tersebut diambil oleh penerima yang berhak. Kehadiran server
surat elektronik ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer
penerima surat elektronik yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet.
Protokol ini dispesifikasikan pada RFC 1939.
5. IMAP
IMAP (Internet
Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil
e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan
ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan
menghapus pesan e-mail yang ada.
Kemampuan
ini jauh lebih baik daripada POP3 (Post
Office Protocol versi 3) yang hanya memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa
kecuali.
6. FTP
Protokol pengiriman berkas (Bahasa inggris: File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang
berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pengiriman
berkas (file) komputer antar
mesin-mesin dalam sebuah Antarjaringan.
FTP
merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih
digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP.
FTP
menggunakan protokol Transmission Control
Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di
antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum
pengiriman data dimulai. FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar,
yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak
terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya
untuk mengakses, men-download, dan
meng-upload berkas-berkas yang ia
kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap
beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori,
dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga
menggunakan metode anonymous login,
yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.
7. HTTP
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan
lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi,
kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan
sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen
hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh
fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee.
HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah
klien HTTP (seperti web browser atau
robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan
ke port tertentu di sebuah server Webhosting
tertentu (biasanya port 80). Klien
yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang
meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar,
dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent
dan juga origin server, bisa saja ada
penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel.
HTTP
tidaklah terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun HTTP merupakan salah
satu protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui Internet. Memang HTTP
dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain di atas Internet atau di
atas jaringan lainnya. seperti disebutkan dalam "implemented on top of any
other protocol on the Internet, or on other networks.", tapi HTTP
membutuhkan sebuah protokol lapisan transport yang dapat diandalkan. Protokol
lainnya yang menyediakan layanan dan jaminan seperti itu juga dapat digunakan.
Sumber daya yang hendak diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi dengan
menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau lebih khusus melalui
Uniform Resource Locator (URL), menggunakan skema URI http: atau https:.
8.NAT
Penafsiran alamat
jaringan (Bahasa Inggris:Network
Address Translation) adalah bagian dari solusi jangka pendek yang
cukup efektif untuk memperlambat habisnya pengalamatan IPv4 dimana metode ini
memetakan alamat ip dari satu wilayah ke wilayah yang lain untuk menggabungkan
2 entitas pengalamatan yang berbeda seperti IP publik dengan IP publik lainnya,
IP publik dengan IP Private, dan IP Private dengan IP Private lainnya.
9.RIP
Routing Information Protocol
(RIP) adalah sebuah protokol routing
dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide
Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior
Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector
Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah
dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua
versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka
telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest
Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam
RFC 2080 (1997).
10. PPP
Point-to-Point
Protocol (sering
disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan
standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada
awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada
protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung
pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya
(SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat,
menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya
intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak
protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan
RFC 1662.
11. ETHERNET
Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan
pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert
Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo
Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.
Asal
Ethernet bermula dari sebuah pengembangan WAN di University of Hawaii pada
akhir tahun 1960 yang dikenal dengan nama "ALOHA". Universitas
tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk
menghubungkan komputer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah
jaringan komputer kampus.
Proses
standardisasi teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar
yang dikenal dengan Project 802. Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh
International Organization for Standardization (ISO), sehingga menjadikannya
sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk
jaringan komputer. Karena kesederhanaan dan keandalannya, Ethernet pun dapat
bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling
banyak digunakan.
12. INTERFACE DRIVERS
Driver
interface adalah sebuah program komputer kecil, atau satu set program, yang
bertindak sebagai penghubung antara perangkat lunak komputer dan perangkat
keras dari kartu antarmuka jaringan (NIC). NIC pembuat dan programer
menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi tertentu (API) yang dikenal sebagai
spesifikasi driver jaringan antarmuka (NDIS). Ini menetapkan semua aturan yang
diperlukan untuk program komputer, seperti sistem operasi, untuk berinteraksi
dengan NIC suatu. Sebenarnya ada beberapa jenis driver antarmuka dijelaskan di
bawah NDIS tetapi, pada dasarnya, pekerjaan utama NDIS adalah untuk mendapatkan
beberapa interkoneksi sistem terbuka (OSI) model lapisan untuk bekerja sama
dengan satu sama lain.
Model OSI
terdiri dari tujuh lapisan, beberapa di antaranya memiliki beberapa
sub-lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan fisik, yang berkaitan dengan
spesifikasi fisik untuk NIC seperti universal serial bus (USB) dongle, kartu
Ethernet, kartu adaptor nirkabel, dan sebagainya. Lapisan kedua dan ketiga dari
model OSI adalah di mana semua keajaiban NDIS terjadi. Lapisan kedua adalah
lapisan data link dan terdiri dari dua sub-lapisan, bagian atas disebut sebagai
kontrol link logis (LLC) dan rendah bernama media akses kontrol (MAC). A device
driver menangani MAC sub-layer, sedangkan pengemudi antarmuka menangani LLC
sub-layer, menyediakan sebuah antarmuka antara itu dan lapisan ketiga model
OSI, lapisan jaringan.
Protokol
Pada Transport Layer
1. NetBEUI
NetBEUI ialah versi terbaru dari NetBIOS, suatu program yang
mengatur komunikasi komputer pada LAN. NetBEUI merestrukturisasi frame format
(informasi dalam transmisi data) pada Layer Transport yang sebelumnya tidak
diatur oleh NetBIOS. NetBEUI dikembangkan oleh IBM untuk produk dari pengaturan
LAN (manager) dan telah diadopsi oleh Microsoft untuk produknya yaitu Windows
NT, LAN Manager, dan Windows for Workgroups. Hewlett-Packard dan DEC juga telah
melakukan hal yang sama untuk produk mereka. NetBEUI memiliki performansi yang
terbaik untuk komunikasi antar komputer dalam suatu LAN. Karena seperti
NetBIOS, ia tidak mendukung routing dari pesan-pesan ke jaringan lain,
konfigurasi antar mukanya harus diadaptasikan dari protokol seperti IPX atau
TCP/IP. Kita harus menginstall baik NetBEUI dan TCP/IP pada setiap komputer dan
mengeset servernya untuk menggunakan NetBEUI untuk komunikasi dalam LAN dan
TCP/IP untuk komunikasi di luar LAN.
Beberapa
perbaikan dan fitur-fitur yang dimiliki oleh protokol ini adalah sebagai
berikut:
NETBEUI tidak mendukung routing, supaya bisa
terhubung internet maka pada komputer client & server harus menggunakan
NetBEUI untuk komunikasi dalam LAN dan TCP/IP untuk komunikasi di luar LAN.
Sedangkan IPX/SPX setahu penulis biasa digunakan di jaringan berbasis sistem
operasi Novell Netware saja. Untuk lebih jelasnya lagi dari kata 'Internet'
saja juga dapat merangkum semua penjelasan tadi. Dimana Internet ialah
merupakan suatu kumpulan dari jaringan (network of networks) yang menyeluruh
dan menggunakan protokol TCP/IP untuk berhubungan seperti virtual networks.
2 Transmission Control Protocol TCP
Pengertian TCP
Transmission
Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan
kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network
(jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik
itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi
sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.
Awal Keberadaan TCP
Konsep
TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu
komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer
DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg
organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan
negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh
karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol
TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu
protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
- Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
- Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg
telah ada.
- Mudah dikonfigurasikan.
Karakteristik Transmission Control Protocol (TCP)
Karakteristik
dari TCP antara lain yaitu :
- Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya dalam suatu
urutan seperti ketika dikirim.
- Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data
dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada
lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi
terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi
koneksi TCP (TCP connection termination).
- Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi
antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur
masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang
mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan
dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang
ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk
- Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu
banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat “macet” jaringan
internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang
dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan
membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah
pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya
(buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima,
yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak
penerima.
- Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan
aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
- Mengirimkan paket secara “one-to-one“: hal ini karena memang
TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan
aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan
pengiriman data secara one-to-many.
Cara Kerja TCP/IP
Adapun
langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :
- Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil
yang sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut
akan dikirimkan.
- Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan
informasi header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data
tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian data
tersebut jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
- Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram
tersebut dikirim kepada lapisan IP.
- IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya
sendiri pada datagram tersebut.
- IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
- Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa
perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.
- Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error
sewaktu pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.
Kelebihan TCP/IP
Beberapa
kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain antara lain:
- TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa
mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya.
Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat
membantu jika jaringan mengalami kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data
melalui jalur lain.
- Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
- Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak
terikat oleh jenis perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.
- Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data
antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang menjalankan pada
sistem-sistem operasi yang berbeda pula.
- TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya.
Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring, X.25,
dan bahkan melalui sambungan telepon.
- TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka semua
sistem dapat mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.
Kegunaan TCP
Beberapa
kegunaan dari TCP yaitu :
- Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang
berjalan pada host yang berbeda
- protokol transport berjalan pada end systems
- Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP)
memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun
menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP
seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan password, meskipun
banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias tidak
berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
- Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan
pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam
suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan
komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.(
lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
- Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik
mail.
- Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak
jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer
jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat
RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
- remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk
menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna
jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan
sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote
execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat
dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan
“prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil
subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai
contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
- name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet
(lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name
server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)
Manajemen Koneksi TCP :
Pada saat Setup Koneksi
- Client mengirimkan kontrol TCP SYN ke server, dengan
memberikan sequence number inisial.
- Server menerima TCP SYN, dan membalasnya dengan kontrol
SYNACK.
- ACK yang menyatakan telah menerima SYN.
- Mengalokasikan buffer.
- Menghasilkan sequence number untuk ke client.
Pada saat Menutup Koneksi
- Client mengirim kontrol TCP FIN ke server
- Server menerima FIN, dan membalas dengan ACK. Menutup koneksi
dan mengirimkan FIN ke client.
- Client menerima FIN dan membalas ACK
- Masuk pada masa menunggu balasan ACK terhadap dari server
- Server menerima ACK dan koneksi tertutup.
Header TCP
Ukuran dari
header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan
dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak
ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte. headerTCP-2
Port TCP
Port TCP
mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen
TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di
bawah angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA
(Internet Assigned Number Authority). Tabel berikut ini menyebutkan beberapa
port TCP yang telah umum digunakan.
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun
mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari
sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP
merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi.
Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP
dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended
Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol
Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520.
Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan
sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal
tersebut mampu membingungkan (ambigu).
Aplikasi yang Menggunakan TCP
1. World Wide Web
Aplikasi ini
pada prinsipnya mirip dengan aplikasi gopher, yakni penyediaan database yang
dapat diakses tidak hanya berupa text, namun dapat berupa gambar/image, suara,
video. penyajiannya pun dapat dilakukan secara live. Dengan demikian, jenis
informasi yang dapat disediakan sangat banyak dan dapat dibuat dengan tampilan
yang lebih menarik. Hal ini dimungkinkan karena Web menggunakan teknologi
hypertext. Karena itu, protokol yang digunakan untuk aplikasi ini dikenal
dengan nama Hypertext-transfer-protocol (HTTP).
2. Archie
Aplikasi FTP
memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di seluruh dunia. Hal itu
dengan anggapan bahwa kita telah mengetahui lokasi di mana file yang kita cari
berada. Namun jika kita belum mengetahui di mana file yang kita cari berada,
kita memerlukan aplikasi untuk membantu kita mencari di mana file tersebut
berada.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara
berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server dan mengambil informasi
daftar seluruh file yang ada pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun
berdasarkan letak file dalam direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk
menemukan file tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini
merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang
menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan mengirimkan seluruh
jawaban yang berkaitan dengan file tersebut. Informasi yang diberikan adalah
alamat FTP Server yang memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam
struktur direktori.
3. Wide Area Information Services (WAIS)
WAIS
merupakan salah satu servis pada internet yang memungkinkan kita mencari
melalaui materi yang terindeks dan menemukan dokumen/artikel berdasarkan isi
artikel tersebut. Jadi pada dasarnya, WAIS memberikan layanan untuk mencari
artikel yang berisi kata-kata kunci yang kita ajukan sebagai dasar pencarian.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu dokumen dapat dicari
melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari dokumen tersebut.
Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika ada
query dari client, index akan diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang
memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan ada banyak dokumen
yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka beberapa dokumen yang memiliki
kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung
kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan
informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung kumpulan
kata yang diajukannya.
4. FAX di Internet
Mesin FAX
sebagai pengirim dan penerima berita tertulis melalaui telepon saat ini hampir
dimiliki oleh semua kantor. Melalaui gateway Internet FAX, pengiriman FAX dapat
dilakukan melalaui e-mail. Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail tersebut dan
menghubungi mesin FAX tujuan melalui jalur telepon secara otomatis. Tentu saja,
akses untuk ini terbatas (private).
3. User Datagram Protocol (UDP)
Pengertian UDP
UDP,
singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan
transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa
koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan
TCP/IP.
Karakteristik UDP
Karakteristik
dari UDP antara lain, yaitu :
- Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host
yang hendak berukar informasi.
- Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan
sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment.
Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan
pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan
layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara
periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
- UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke
sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host
dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source
Process Identification dan Destination Process Identification.
- UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit
terhadap keseluruhan pesan UDP.
Kegunaan UDP:
UDP sering
digunakan dalam beberapa tugas berikut:
- Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber
daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan
penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi
spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan
adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name
System.
- Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan
keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer
data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh
TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial
File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
- Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol
ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
- Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak
perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka
transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi
dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat
multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya
dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol
NetBIOS Name Service.
Kelemahan UDP
- UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari
data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas
yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP.
- UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke
dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena
itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai
Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana
data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih
besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah
menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
- UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang
dimiliki oleh TCP.
Header UDP
Header UDP
diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang tetap.
Port UDP
Seperti
halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host,
yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi
harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah
UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa
UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port
diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun
begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang
sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal
secara luas.
Kelemahan UDP
- UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari
data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas
yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP.
- UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke
dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena
itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai
Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana
data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih
besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja
terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan
benar.
- UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang
dimiliki oleh TCP.
Aplikasi yang Menggunakan UDP:
Digunakan
untuk multimedia streaming, yang sangat memberikan toleransi kehilangan segment
cukup baik dan yang sangat tidak sensitive terhadap kerusakan atau kehilangan
segment
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :
- DNS (Domain Name System) 53
- SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
- TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
- SunRPC port 111.
3. Perbedaan TCP dan UDP
Berbeda
dengan TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing,
serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga
menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan
multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit
dalam header UDP.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP.
Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP.
Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu
menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi
diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai
yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field
sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah
byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu
penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini
berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat
dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan
(atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.
Tabel Perbedaan TCP dan UDP
Dibawah ini
merupakan tabel perbedaan TCP dan UDP :
No
|
TCP
|
UDP
|
1.
|
Beroperasi
berdasarkan konsep koneksi.
|
Tidak
berdasarkan konsep koneksi, jadi harus membuat kode sendiri.
|
2.
|
Jaminan
pengiriman-penerimaan data akan reliable dan teratur.
|
Tidak ada
jaminan bahwa pengiriman dan penerimaan data akan reliable dan teratur,
sehingga paket data mungkin dapat kurang, terduplikat, atau bahkan tidak
sampai sama sekali.
|
3.
|
Secara
otomatis memecah data ke dalam paket-paket.
|
Pemecahan
ke dalam paket-paket dan proses pengirimannya dilakukan secara manual.
|
4.
|
Tidak akan
mengirimkan data terlalu cepat sehingga memberikan jaminan koneksi internet
dapat menanganinya.
|
Harus
membuat kepastian mengenai proses transfer data agar tidak terlalu cepat
sehingga internet masih dapat menanganinya.
|
5.
|
Mudah
untuk digunakan, transfer paket data seperti menulis dan membaca file.
|
Jika paket
ada yang hilang, perlu dipikirkan di mana letak kesalahan yang terjadi dan
mengirim ulang data yang diperlukan.
|
Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah :
No
|
TCP
|
UDP
|
1.
|
Dapat diandalkan Jika sambungan terputus ketika
mengrim sebuah pesan maka server akan meminta bagian yang hilang. Jadi tidak
akan terjadi data yang korup ketika mentransfer sebuah data.
|
Tidak dapat diandalkan Jika mengirimkan suatu pesan
atau data, kita tidak akan tahu apakah sudah terkirim atau belum dan apakah
sebagian dari pesan tersebut hilang atau tidak ketika proses pengiriman. Jadi
akan ada kemungkinan terjadinya data yang korup.
|
2.
|
Berurutan Ketika mengrimkan dua pesan
secara berurutan / satu demi satu. TCP akan mengirimkannya secara berurutan.
Tidak perlu khawatir data tiba dengan urutan yang salah.
|
Tidak berurutan Ketika mengrimkan dua pesan
secara berurutan / satu demi satu. Tidak dapat dipastikan data mana yang akan
datang terlebih dahulu.
|
3.
|
Berorientasi
sambungan (connection-oriented)Sebelum data dapat ditransmisikan antara
dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan
negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup
dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
|
Connectionless
(tanpa koneksi)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi
koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
|
4.
|
Ringan (Heavyweight) Ketika tingkat level terendah
dari TCP tercapai dalam urutan yang salah,permintaan pengiriman ulang data
harus dikirm. dan bagian lainya harus dikembalikan semua. Sehingga
membutuhkan proses untuk menyatukannya
|
Ringan (Lightweight) Tidak ada permintaan pesan,
tidak ada trak koneksi dan yang lainnya, hanya menjalankan dan melupakannya.
Ini berarti itu jauh lebih cepat dan kartu jaringan / OS hanya melakukan
sedikit pekerjaan untuk menerjemahkan kembali data dari paket.
|
5.
|
Streaming Data /paket dibaca
sebagai satu alur data. tanpa mengetahui batas setiap data berakhir dan data
yang lain mulai. Ada kemungkinan beberapa paket data dibaca per satu
panggilan data.
|
Datagrams Paket dikirim secara individu
dan dijamin utuh ketika tiba. Satu paket dibaca per satu panggilan.
|
5.
|
Contoh
World Wide Web (Apache TCP port 80), e-mail (SMTP TCP port 25 Postfix MTA),
File Transfer Protocol (FTP port 21) and Secure Shell (OpenSSH port 22) etc.
|
Contoh
Domain Name System (DNS UDP port 53), streaming media applications such as
IPTV or movies, Voice over IP (VoIP), Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
and online multiplayer games etc
|